
(by @Fahrihamzah)
Semakin #OTTrecehan semakin sadar kita bahwa ini hanya pengalihan...
Kita memang terbiasa ditipu...
Berabad-abad...

Negara kita punya lembaga audit...
Hasil temuan bertrilyun2....
Itu uang negara...
#OTTrecehan  bukan uang negara..

Sementara auditor mengeluh kenapa temuan mereka justru tidak menjadi alat bukti korupsi...#AuditBPK vs #ottrecehan
Sudah ketemu uang negara...
40,5 Trilyun ....tapi mana? (Temuan Pemeriksaan 2003-2013)
Apalagi kalau KPK mau advokasi SDA/ESDM...ini contohnya temuan di PT Freeport...nilai kerusakan lingkungan hampir 200 Trilyun..
Pertanyaanya,
Kenapa hasil audit  ber Triliun-Triliun kerugian negara susah payah ini gak jadi temuan korupsi? Lalu belok cari THR idulfitri? ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
OTT dalam terminologi hukum berbeda dengan OTT dalam terminologi KPK...
Itu yang menjelaskan kenapa KPK gandrung OTT karena gak ada dasarnya dalam hukum acara...suka2 aja..kadang berdasarkan pesanan..
Pertanyaannya kok #15TahunKPK OTT makin banyak? Bukankah ini pengakuan
Karena sukses menurut KPK beda dengan kosa kata umum...menurut KPK sukses itu sama dengan sibuk..
Jadi KPK merasa sukses kalau setiap hari konferensi pers..OTT..OTT..OTT...makin sibuk makin baik...yakan..
Jadi sukses artinya makin sibuk karena masalah tambah banyak dan gagal artinya tidak sibuk karena masalah selesai...
KPK tidak menisbatkan sukses pada penyelesaian masalah...tapi pada bertambah rumit dan makin sulit diatasi..
Makanya audit sebagai standar penegakan sistem gak mau diikuti...KPK gak suka langkah terukur...
Ini yg mau diperiksa DPR...
Kenapa sih gak terbuka aja...
Jelasin aja...
â€" FAHRI HAMZAH (@Fahrihamzah) 20 Juni 2017
â€" FAHRI HAMZAH (@Fahrihamzah) 20 Juni 2017
â€" FAHRI HAMZAH (@Fahrihamzah) 20 Juni 2017
Apalagi kalau KPK mau advokasi SDA/ESDM...ini contohnya temuan di PT Freeport...nilai kerusakan lingkungan hampir 200 Trilyun.. pic.twitter.com/yy7tFu3Dkdâ€" FAHRI HAMZAH (@Fahrihamzah) 20 Juni 2017
â€" FAHRI HAMZAH (@Fahrihamzah) 20 Juni 2017
Source link